Tentunya terdapat perbedaan yang signifikan dalam mendesain ruang anak dan ruang belajar pda umumnya. Anak-anak terutama yang berusia 13 tahun kebawah memiliki pola pikir yang tidak monoton dan menyukai kegiatan belajar jika hal itu adalah bagian dari permainan. Warna-warna cerah dibutuhkan untuk menstimulasi kreatifitas anak. Bentuk geometri, material yang memiliki tekstur yang menarik juga dapat membuat anak nyaman dan betah dalam proses belajar dimasa pertumbuhan. Jika kita melihat galeri interior pada buku dan internet warna- warna pastel dalam dekorasi ilustrasi hewan yang lucu seperti kelinci atau panda banyak dijadikan pilihan hiasan ruang belajar anak. Namun dibutuhkan lemari penyimpanan dan dekorasi yang jika terlalu ramai dapat menjadi distraksi yang kurang baik bagi anak. Berikut beberapa poin penting dalam desian yang harus diperhatikan dalam mendesain ruang belajar anak.
1. Sesuaikan Skala Furnitur & Desain Perabot yang Unik
Skala dan dimensi perabot didalam ruang belajar anak sangat penting. Dimensi yang ergonomis sesuai dengan postur tubuh anak yang masih kecil sangat krusial karena menyangkut dengan kenyamanan anak tersebut. Rak dan kabinet yang berisi permainan dan buku-buku pengajaran anak yang terbuka dapat dijadikan kegiatan yang mengajarkan anak untuk meletakkan kembali barang-barang atau mainan yang telah dipakai. Untuk melatih anak selalu rapih, merasa memiliki kepemilikan terhadap mainan yang mereka punya sejak dini.
2. Warna Cerah dan Tekstur Material
Perpaduan warna yang menarik tapi tidak mencolok juga merupakan aspek yang penting. Selain dari warna finishing dan cat dinding, perpaduan warna juga bisa didapatkan dari warna alami material yang dipilih. Seperti warna kayu yang memberikan kesan hangat yang dipadukan dengan warna-warni cerah biru, merah muda ataupun hijau. Material kayu yang memiliki tekstur juga dapat membentuk ketertarikan bagi anak. Tekstur bata ekspos yang difinish halus juga panel kayu sebagai backdrop juga merupakan material yang ideal.
3. Bentuk Geometri dan Karakter yang Lucu
source: Home-designing.com
Selain warna dan material yang menarik, desain ruang belajar yang dibuat tematik juga dapat menstimulasi kreatifitas anak. Bentuk meja yang kreatif atau hiasan dinding berbentuk awan, matahari dan lainnya juga dapat menstimulasi ketertarikan anak untuk belajar. Karakter lain kesukaan anak juga dapat dilukis sebagai ilustrasi di dinding. Misalnya gambar kartun yang menjadi favorit mereka, atau objek seperti buah-buahan, alat transportasi dan lain lain, digunakan sekaligus sebagai media belajar anak.
4. Sudut Karya
Install area khusus dalam ruang belajar anak yang dapat digunakan untuk memajang karya seperti gambar, tulisan atau kerajinan tangan yang pernah dibuat anak. Hal ini dapat meningkatkan rasa kepemilikan anak terhadap area atau ruang belajarnya. Salah satu contoh adalah memasang, papan cork yang lunak yang dapat digunakan sebagai media pajangnya. Selain papan cork, perforated metal, atau rangka tipis kawat juga dapat digunakan sebagai media pajang gantungan karya seni anak.
5. Memaksimalkan Pencahayaan Alami
Sama seperti ruang kerja atau belajar orang dewasa yang membutuhkan cahaya alami yang cukup. Atur ruang belajar anak sedemikian rupa untuk mendapatkan cahaya alami pada pagi atau siang hari. Namun penting untuk tetap memperhatikan lebar bukaan agar ruangan juga tidak menjadi terlalu panas. Ruangan yang diatur pencahayaannya dengan baik, alami ataupun dengan lampu belajar akan sangat memengaruhi produktifitas dan konsentrasi belajar anak.
6. Privasi
Idealnya agar konsentrasi anak tidak mengalami banyak distraksi, ruangan yang memiliki privasi adalah perlu. Membatasi area belajar dan membuatnya terpisah dari ruang tamu ataupun ruang nonton dapat dilakukan dengan memberi partisi tambahan. Partisi tidak perlu yang bersifat terlalu solid atau berat, gunakan drywall sederhana, partisi kaca, louver kayu dan lain-lain yang membuat anda sebagai orang tua juga tetap bisa melihat kedalam area belajar anak.
7. Storage & Loker
Untuk memupuk karakter bertanggung jawab dan kerapihan anak sejak dini, sediakan loker atau tempat penyimpanan didalam ruang belajar mereka. Desain dengan warna-warni yang unik dapat memicu anak untuk rajin menyimpan segala peralatan belajar dan mainan mereka setelah digunakan. Proses ini juga dapat melatih memori anak untuk mengingat dimana mereka menyimpan sebuah benda, buku ataupu mainan tertentu. Tidak seperti pintu loker orang dewasa, desain pintu loker anak tidak perlu memiliki kunci atau dimensi yang terlalu tinggi.
8. Ruang Belajar dan Ruang Tidur
Untuk ruang belajar anak yang menyatu dengan kamar tidur, ciptakan nuansa yang senada untuk keseluruhan ruangan. Desain yang tematik dapat diaplikasikan, sambil tetap memperhatikan kenyamanan mata untuk belajar dan juga untuk tidur. Hindari menggunakan perabot yang fixed sehingga dapat diubah nantinya dimasa depan seiring dengan pertambahan usia anak.